Komunikasi dalam Organisasi # 11
\ A. Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.
apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi nonverbal.
B. Unsur – unsur komunikasi
Sumber adalah dasar yang digunakan dalam
penyampaian pesan dan di gunakan dalam rangka memperkuat pesan itu sendiri. Sumber
dapat berupa orang, lembaga, buku , dokumen, dan sejenis nya.
Ada
beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu: – Penampilan Khusus dalam
komunikasi tatap muka atau yang menggunakan media pandang dengan audio visual,
seorang komunikator harus menyesuaikan diri dengan lingkungan dan komunikan.
Penampilan ini sesuai dengan tata krama dengan memperhatikan keadaan, waktu dan
tempat. – Penguasaan masalah Seseorang yang tampil atau ditampilkan sebagai
komunikator haruslah betul- betul menguasai masalahnya.
Apabila
tidak, maka setelah proses komunikasi berlangsung akan menimbulkan ketidakpercayaan
terhadap komunikator dan akhirnya terhadap pesan itu sendiri yang akan
menghambat terhadap efektivitas komunikasi. -Penguasaan bahasa Komunikator
harus menguasai bahasa dengan baik. Bahasa ini adalah bahasa yang digunakan dan
dapat dipahami oleh komunikan. Penguasaan bahasa akan sangat membantu
menjelaskan pesan- pesan apa yang ingin kita sampaikan kepada audience.
3. Pesan
Pesan adalah keseluruhan dari apa yang disampaikan oleh komunikator. Pesan ini mempunyai inti pesan yang sebenarnya menjadi pengarah di dalam usaha mencoba mengubah sikap dan tingkah laku komunikan. Pesan dapat secara panjang lebar mengupas berbagai segi, namun inti pesan dari komunikasi akan selalu mengarah kepada tujuan akhir komunikasi itu.
4. Channel/ Saluran
Channel adalah saluran penyampaian pesan, biasa juga disebut dengan media. Media komunikasi dapat dikategorikan dalam dua bagian, yaitu media umum dan media massa. Media umum adalah media yang dapat digunakan oleh segala bentuk komunikasi, contohnya radio dan sebagainya. Media massa adalah media yang digunakan untuk komunikasi massa, misalnya televisi.
5. Komunikasi
Komunikasi dapat digolongkan menjadi 3 jenis, yaitu : personal, kelompok, dan massa. Dari segi sasarannya, komunikasi ditujukan atau diarahkan kedalam komunikasi personal, komunikasi kelompok dan komunikasi massa.
6. Efek
Efek adalah hasil akhir dari suatu komunikasi, yaitu sikap dan tingkah laku orang, sesuai atau tidak sesuai dengan yang kita inginkan. Apabila sikap dan tingkah laku orang lain itu sesuai, maka komunikasi berhasil.
mengumpulkan data dan fakta sebelum seseorang
melakukan kegiatan komunikasi. Untuk berbicara
di depan rapat umum perusahaan, pimpinan perlu mencari fakta dan data
tentang bisnis perusahaan tersebut, tujuannya, dan sebagainya.
Berdasarkan fakta dan data itu dibuatkan rencana apa yang akan
di kemukakan dan bagaimana
mengemukakannya.
3)
Komunikasi
Setelah planning disusun maka setiap tahap
selanjutnya adalah komunikasi
a. Hambatan Teknis
Hambatan jenis ini timbul
karena lingkungan yang memberikan dampak pencegahan terhadap kelancaran
pengiriman dan penerimaan pesan. Dari sisi teknologi, keterbatasan fasilitas
dan peralatan komunikasi, akan semakin berkurang dengan adanya temuan baru di
bidang teknologi komunikasi dan sistim informasi, sehingga saluran komunikasi
dalam media komunikasi dapat diandalkan serta lebih efisien.
b. Hambatan Semantik
Gangguan semantik menjadi
hambatan dalam proses penyampaian pengertian atau idea secara efektif. Definisi
semantik adalah studi atas pengertian, yang diungkapkan lewat bahasa. Suatu
pesan yang kurang jelas, akan tetap menjadi tidak jelas bagaimanapun baiknya
transmisi.
Hambatan semantik dibagi
menjadi 3, diantaranya:
1. Salah pengucapan kata atau istilah karena
terlalu cepat berbicara.
contoh: partisipasi menjadi
partisisapi.
Contoh: bujang (Sunda:
sudah; Sumatera: anak laki-laki).
3. Adanya pengertian konotatif
Di bawah ini ada beberapa klasifikasi komunikasi dalam organisasi yang di tinjau dari beberapa segi :
a) . Dari segi sifatnya :
1. Komunikasi Lisan komunikasi yang berlangsung lisan / berbicara cth: presentasi.
2. Komunukasi Tertulis komunikasi melalui tulisan Cth: email.
3. Komunikasi Verbal komunikasi yang dibicarakan/diungkapkan cth: curhat
4. Komunikasi Non Verbal komunikasi yang tidak dibicarakan(tersirat) cth: seseorang yang nerves (gemetar)
1. Komunikasi Ke atas komunikasi dari bawahan ke atasan
2. Komunikasi Ke bawah komunikasi dari atasan ke bawahan
3. Komunikasi Horizontal komunikasi ke sesama manusia / setingkat
4. Komunikasi Satu Arah pemberitahuan gempa melalui BMKG(tanpa ada timbal balik)
5. Komunikasi Dua Arah berbicara dengan adanya timbal balik/ saling berkomunikasi
c). Menurut Lawannya :
1. Komunikasi Satu Lawan Satu berbicara dengan lawan bicara yang sama banyaknya cth:berbicara melalui telepon
2. Komunikasi Satu Lawan Banyak (kelompok) berbicara antara satu orang dengan suatu kelompok Cth: kelompok satpam menginterogasi maling
3. Kelompok Lawan Kelompok berbicara antara suatu kelompok dengan kelompok lain Cth: debat partai politik .
d). Menurut Keresmiannya :
1. Komunikasi Formal komunikasi yang berlangsung resmi cth: rapat pemegang saham
2. Komunikasi Informal komunikasi yang tidak resmi cth : berbicara dengan teman
Kesimpulan :
Jadi menurut saya ada nya komunikasi dalam suatu organisasi dalam kelompok sangat penting , karena komunikasi merupakan salah satu cara ada nya komunikasi / suatu omongan dari atasan dan bawahan dalam setiap menjalani kelompok organisasi nya. komunikasi juga dapat di bagi menjadi dua yaitu dengan cara lisan dan non lisan. Jadi komunikasi sangat lah penting dalam kelingkungan suatu organisasi (kelompok).
Refrensi :
Komentar
Posting Komentar