Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2013
Gambar
Macet masih menjadi masalah sosial Angkutan kota berjalan lambat. Penumpang di dalamnya baru sedikit. Beberapa kali dia ngetem untuk menanti penumpang. Hal ini bukan sesuatu yang baru yang pernah kita temuakn, hal ini sering kali terjadi didalam kehidupan kita sehari-hari. Penumpang harus bersabar menanti sopir kembali mengijakan kakinya pada pedal gas melanjutkan perjalanan. “Tunggu penumpang penuh,” ujar sopir. Angkutan kota dan bus umum kini memang sudah kehilangan pesonanya. Moda transportasi itu ditinggalkan penumpang, yang lebih memilih kendaraan pribadi, baik sepeda motor maupun mobil. , Tegar Gilang 17 tahun memilih mengegas motornya ke sekolah ketimbang harus naik angkutan dari rumahnya di Dasana indah Bonang Kalau menggunakan angkot, dia menghabiskan uang Rp.10 ribu untuk pergi-pulang. “Kalau pakai motor, cuma habis Rp. 5000,” katanya. Belum lagi waktu tempuh yang dia habiskan. Dengan naik sepeda motor, dia hanya memerlukan waktu 1 jam. “Kalau pakai angkot
Gambar
Korupsi Sebagai Masalah Sosial Jika ditanya bagaimana kabar Indonesa hari ini? Jawabannya adalah memprihatinkan!!!. Pasalnya negeri ini memang sedang ditimpa berbagai masalah sosial, khusunya masalah tenatang perpolitikan. Sampai hari ini, peran pemerintah dalam menjalankan tugasnya sebagai wakil rakyat masih dipertanyakan, banyak masalah-asalah sosial dalam lingkup politik yang berakar dari penyalahgunaan kekuasaan dan kebijakan yang diselewengkan. Kepentingan seringkali membuat para aktor politik haus akan kekuasaan. Seperti yang sedang ramai dibicaran saat ini menjelang PEMILU 2014 yang tak luput dari isu-isu  black campaign  serta ongkos politik yang dinilai sangat mahal. Tingginya ongkos politik untuk menjadi calon Presiden (Capres) RI membuat Capres muda sulit bersaing dengan capres-capres tua yang sudah memiliki  modal politik cukup tinggi. “Satu capres minimal harus keluarkan dana sekitar Rp 7 triliun dan itu tidak dimiliki oleh capres muda yang memiliki ideal